Aprilia Sih Gadis Semok Yang Ku Entot Di Sekolah - Kumpulan Cerita Seks Dewasa | Foto Bugil | Video Bokep Online

Breaking

Minggu, 19 November 2017

Aprilia Sih Gadis Semok Yang Ku Entot Di Sekolah


Cerita Seks - Hiii, Kembali aku akan menceritakan pengalamanku di sekolahku. Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku yang tak kalah menarik dengan cerita itu. Namaku Alex. Aku sekolah di salah satu SMU terkemuka di Semarang.

Dua bulan setelah aku menikmati threesome-ku bersama Fanny dan Christina, aku menambah lagi daftar cewek yang pernah bercinta denganku. Ketika itu, sekolahku sedang mengikuti persiapan untuk lomba basket HEXOS Cup.

Sebagai pemain inti tentu saja aku mengikuti program latihan yang diberikan oleh pelatih. Kami diharuskan menginap di sekolah untuk suatu latihan. Yah, terpaksa aku menginap juga di sekolah. Ternyata yang menginap tidak hanya tim basket putra tetapi juga tim basket putri.

Dalam hati aku bersorak gembira karena di tim basket putri di sekolahku terdapat banyak cewek cantik. Apalagi pakaian tim cewek memang sangat sexy. Memang mereka bisa main basket, cuma yang bisa bermain bagus hanya satu atau dua orang saja.

Aku datang ke sekolah pukul 16:00 WIB. Setelah menaruh tasku di kelas, aku segera bergabung dengan teman-temanku.

Saat itu langit masih agak terang, sehingga aku masih bisa bermain di lapangan basket yang outdoor. Latihan berjalan seperti biasa. Pemanasan, latihan lay-up dan permainan. Seperti biasa, putra dan putri dicampur.

Jadi di satu tim terdapat 3 cowok dan 2 cewek. Aku main seperti biasa tidak terlalu ngotot. Saat itu tim lawan sedang menekan timku. Aprilia sedang melakukan jump shoot, aku berusaha menghalanginya dengan melakukan blocking.

Namun usahaku gagal, tanganku justru menyentuh bagian terlarangnya. Aku benar-benar tidak bermaksud menyentuh dadanya. Memang dadanya tidak terlalu besar namun setelah menyentuhnya kurasakan payudaranya sangat kenyal.

Lalu aku meminta maaf kepadanya. Aprilia pun menerima maafku dengan wajah agak merah. Setelah itu giliran timku melakukan serangan. Lagi-lagi aku berhadapan dengan Aprilia. Aku berusaha menerobos defend dari Aprilia.

Namun tak sengaja aku menjatuhkan Aprilia dan aku dikenai personal foul. Aku mencoba membantu Aprilia berdiri. Kulihat kakinya berdarah, lalu kutawarkan untuk mengantarkannya membesihkan luka itu. Aprilia pun menerima ajakanku.

Kami pun berjalan menuju ke ruang guru yang jaraknya memang agak jauh dengan lapangan basket. Aprilia berjalan tertatih-tatih, maka kubantu ia bejalan. Saat itu sekolahku sudah kosong semua, hanya tinggal kami tim basket dan karyawan sekolah.

Sesampainya di ruang guru, aku segera mengambil peralatan P3K. Kubasahi luka di paha kiri Aprilia  dengan perlahan. Sesekali Aprilia mendesah kesakitan. Setelah kucuci lukanya, kuberi obat merah dan kuperban kakinya. agen domino

Saat menangani lukanya, baru kusadari bahwa Aprilia juga memiliki kaki yang menurutku sangat sexy. Kakinya sangat panjang dan mulus. Apalagi dia hanya mengenakan celana pendek. Kuarahkan pandanganku ke atas.

Dadanya tidak terlalu besar, namun cukuplah bagi cewek berusia 16 tahun. Oh ya.. Aprilia berusia 16 tahun, rambutnya lurus panjang sebahu, kulitnya putih mulus, dia Chinese sepertiku. Tingginya 172 cm dan beratnya kira-kira 50 kg.

Tiba-tiba kudengar erangan Aprilia yang membangunkanku dari lamunanku.

“Ada apa Vin?” kutanya dia dengan lembut.

“Kakiku rasanya sakit banget.” jawabnya.

“Di mana Vin?” tanyaku dengan agak panik.

“Di sekitar lukaku..”

Kupegang daerah di sekitar lukanya dan mulai memijatnya. Penisku lama-lama bangun apalagi mendengar desahan Aprilia. Tampaknya ini hanya taktik Aprilia untuk mendekatiku. Aku pun tak bisa berpikir jernih lagi.

Segera saja kulumat bibir Aprilia yang indah itu. Aprilia pun tak mencoba melepaskan diri. Ia sangat menikmati ciumanku. Perlahan, Aprilia pun membalas ciumanku. Tanganku mulai merambah ke daerah dadanya.

Kuraba dadanya dari luar bajunya yang basah oleh keringat. Aprilia semakin terangsang. Kucoba membuka bajunya, namun aku tidak ingin buru-buru. Kuhentikan seranganku. Aprilia yang sudah terangsang agak kaget dengan sikapku.

Namun aku menjelaskan bahwa aku tak ingin terburu-buru dan Aprilia pun dapat memahami alasanku walaupun ia merasa sangat kecewa. Kemudian aku membantunya kembali ke lapangan. Sebelum kembali ke lapangan aku mencium mulutnya sekali lagi.

Kami pun berjanji untuk bertemu di ruang kelas IB setelah latihan selesai. Dalam hati aku berjanji bahwa aku harus merasakan kenikmatan tubuhnya. Sisa latihan malam itu pun kulakukan dengan separuh hati.

Setelah latihan, kami semua mandi dan beristirahat. Kesempatan bebas itulah yang kami gunakan untuk bertemu. Di ruang kelas itu kami saling mengobrol dengan bebas. Aku pun tahu bahwa Aprilia  belum pernah memiliki pacar sebelumnya dan kurasa dia menaruh hati padaku. Perasaanku padanya biasa-biasa saja.

Namun mendapat kesempatan ini aku pun tak ingin melewatkannya. Kami pun mengobrol dengan santai. Aprilia pun bermanja-manja denganku. Kepalanya disandarkan ke bahuku dan aku pun membelai rambutnya yang wangi itu.

Entah siapa yang memulai, kami saling berpagutan satu sama lain. Bibirnya yang hangat telah menempel dengan bibirku. Lidah kami pun saling beradu. Kuarahkan ciumanku ke bawah. Kupagut lehernya dengan lembut sehingga Aprilia mendesah.

Tanganku mulai aktif melancarkan serangan ke dada Aprilia. Kurasakan payudara Aprilia mulai mengeras. Kusingkap T-Shirt pink miliknya dan terlihatlah payudara Aprilia terbungkus Triumph 32B. Ketika aku akan melancarkan seranganku, Aprilia tiba-tiba melarang. Kali ini dia yang belum siap. domino online

Rupanya ia ingin melakukannya secara utuh denganku di suatu tempat yang pantas. Aku pun memahami maksudnya. Akhirnya kami hanya berciuman saja.

Keesokan harinya, kami kembali melakukan latihan basket. Namun Aprilia hanya melakukan latihan ringan saja. Pukul 13:00 kami boleh pulang ke rumah masing-masing. Kutawarkan tumpangan kepada Aprilia. Aku memang membawa mobil sendiri ke sekolah.

Kuantarkan ke rumahnya di sebuah jalan besar. Sesampainya di sana, aku diajaknya masuk ke rumahnya. Aku tahu bahwa Aprilia tidak tinggal bersama orang tuanya. Orang tuanya terlalu sibuk mengurus bisnis mereka.

Aprilia memang anak orang kaya. Pertama-tama aku minta ijin memakai kamar mandinya untuk mandi sejenak. Setelah selesai, aku menunggu di kamarnya. Kamarnya cukup luas. Suasananya pun cukup enak. Aku kini mengerti mengapa Aprilia tak ingin melakukannya di kelas. Aprilia juga sedang mandi rupanya. Memang cewek kalau mandi itu agak lama.

Tak lama, Aprilia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan T-Shirt Hello Kitty berwarna biru muda dengan celana pendek. Lalu kami pun berbincang-bincang. Aku pun memuji kecantikannya. Setelah agak lama berbincang, kami saling memandang dan kami pun mulai berciuman.

Ciuman kali ini sangat kunikmati. Kuraba dengan lembut payudara Aprilia. Kemudian kubuka baju Aprilia dan terlihatlah BH hitam membungkus payudara yang sangat indah. Aku termenung sejenak lalu mulai melepas pakaianku dan pakaiannya.

Aku sudah telanjang sedangkan Aprilia masih mengenakan pakaian dalam berwarna hitam. Kulanjutkan ciumanku di dada Aprilia. Aprilia melenguh perlahan menikmati perlakuanku.

Perlahan-lahan kuarahkan mulutku di antara dua belahan pahanya yang mulus. Lalu kusentuh permukaan celana dalamnya yang sexy dengan ujung lidahku. Badan Aprilia seperti mengejang perlahan.

Kuliarkan lidahku di celana dalamnya. Aprilia pun mendesah nikmat karena lidahku mengenai klistorisnya. Kulepas BH dan CD-nya hingga tampaklah sesosok tubuh yang sangat indah dan proporsional. Tubuhnya tak kalah dibandingkan Fanny maupun Christina (baca: SCHOOL LOVERS).

Kembali aku mempermainkan buah dadanya. Buah dadanya sudah mulai menegang dan bentuknya pun menjadi sangat indah walaupun tidak besar. Kugigit-gigit lembut putingnya yang menegang keras. Kuturunkan ciumanku ke arah rambut-rambut halus yang tertata rapi di bagian bawah tubuhnya. Kucium harum khas kemaluan Aprilia.

Kujulurkan lidahku masuk ke dalam belahan kemaluannya dan berusaha menemukan klistorisnya. Ketika kutemukan daging kecil itu, Aprilia mengeluarkan desahan-desahan yang sangat merangsang diriku. Aku semakin bergairah untuk merasakan sempitnya kemaluannya. Kemaluannya terus kulumat dengan lidahku.

Tak lama kemudian, kurasakan kepalaku dijepit oleh kedua belah paha Aprilia. Badan Aprilia mulai mengejang, melonjak dan melengkungkan tubuhnya sesaat. Aprilia telah mencapai orgasme pertamanya bersamaku.

Kubiarkan ia menikmati gelombang orgasme pertamanya selama beberapa menit dengan terus memainkan lidahku dengan lembut di daerah sensitifnya. Kemudian Aprilia terbaring lemas karena gelombang orgasme yang telah melandanya tadi. Ia sangat menikmati orgasme nya tadi.

Memahami kebutuhanku, Aprilia kembali aktif. Aprilia meraih batang kemaluanku dan menyentuhkan lidahnya ke kepala penisku. Kurasakan hisapannya masih malu-malu. Tapi terus kumotivasi dia dengan ucapan-ucapan kotor.

Dan usahaku berhasil. Lama-lama Aprilia tidak lagi merasa canggung. Hisapannya mulai membuatku mendesah. Ukuran mulut Aprilia pas sekali dengan lebar penisku. Jadi kenikmatan yang kudapat sangatlah nikmat. agen qq

Aku pun tak mau diam. Kuraih kedua paha Aprilia dan kubenamkan kepalaku diantaranya. Sehingga kami membentuk sikap 69. Rangsangan-rangsangan yang telah menjalari tubuh kami berdua rupanya sudah semakin hebat dan tak dapat ditahan lagi. Aprilia bergulir ke sampingku, memutar posisi tubuhnya sehingga kami dapat berciuman sejenak.

Aku bertanya, “Vin, aku masukkan ya?” Dengan lemah, Aprilia pun menganggukkan kepala. Kubaringkan tubuhnya ke ranjang, kuangkat kedua belah tungkainya yang muluh ke bahuku. Kuarahkan kepala kemaluanku menuju ke arah kemaluannya.

Lalu kumasukkan kepalanya dahulu ke dalam milik Aprilia. Rupanya kemaluan Aprilia sangat sempit. Tidak dapat kumasuki. Aprilia mendesah kesakitan sambil melonjak ketika aku mencoba menekannya. Sebenarnya aku senang mendapat vagina yang begitu sempit.

Namun aku sangat kesulitan memasukkannya. Aku sudah sangat bersusah payah melakukannya. Aku sangat berhati-hati dalam melakukannya, karena aku tak mau menyakiti Aprilia. Aku merasa kasihan pada Aprilia.

Aprilia terpaksa harus menahan gejolak nafsu dalam dirinya karena hal ini. Wajahnya terlihat sangat menderita. Terpaksa kuambil jalan pintas. Kumasukkan sekali lagi kepala kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Aprilia dan kudorong sekuat tenaga, namun gagal. Justru aku kesakitan sendiri. Aprilia pun menjerit kesakitan. Kucoba menenangkannya sebentar. Lalu kucoba lagi.

Setalh 5 menit akhirnya berhasil. Penisku ternyata dapat masuk seluruhnya ke dalam milik Aprilia. Dapat dikatakan sangat pas. Kurasa milik Aprilia sangat dalam, karena dari semua cewek yang pernah ML denganku, vaginanya tak ada yang dapat menampung milikku. Paling-paling hanya 3/4-nya. Mungkin karena Aprilia itu tinggi sehingga vaginanya juga dalam.

Setelah masuk semua, kudiamkan beberapa saat agar Aprilia terbiasa. Lalu penisku mulai kutekan-tekankan perlahan-lahan. Aprilia masih mendesah kesakitan. Walau penisku dapat masuk semuanya tapi ini sangat terasa sempit.

Lama-lama kugerakkan agak cepat. Aprilia sudah dapat mengikuti permainanku. Ia sudah dapat mendesah nikmat. Klistorisnya tergesek terus oleh milikku. Setelah agak lama, kuganti posisi. Aku berada terlentang di ranjang dan Aprilia berada di atasku menghadap ke arahku. Dengan posisi ini, Aprilia dapat mengatur sendiri kecepatan penisku.

Aprilia menggerakkan sendiri pantatnya. Aku pun menaikkan pantatku saat Aprilia menurunkan pantatnya. Tanganku pun berada di kedua bukit kembarnya. Sensasi ini sungguh luar biasa. Aprilia  sangat menikmati permainan ini. Aprilia mendesah lantang dan ia bergerak semakin seru setiap kali kejantananku menghantam ujung rahimnya.

Gerakan kami berdua semakin cepat dan semakin melelahkan, sampai akhirnya Aprilia mengejang dan membusurkan badannya kembali. Gelombang orgasme kedua telah melandanya. Ia tampak masih berusaha meneruskan gerakan-gerakan naik turunnya untuk memperlama waktu orgasmenya yang kedua sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya yang lemas di atas tubuhku dan terdiam untuk beberapa saat. Tubuhnya bermandikan keringat. Aku menatap wajahnya yang menunjukan rasa bahagia.

Setelah memulihkan tenaga sesaat. Kembali aku melakukan permainan. Kali ini doggy style. Kubimbing ia pada posisi itu. Aku berdiri di belakangnya dan menusukkan penisku ke dalam miliknya. Kugerakkan penisku perlahan, namun lama-lama semakin cepat. Aprilia berulangkali mendesah sambil mengucapkan kata-kata kotor yang tak dapat kubayangkan mampu keluar dari mulut gadis cantik seperti dia.

Sampai akhirnya aku merasakan spermaku sudah mengumpul di penisku. Kukatakan padanya aku hampir orgasme. Dia pun hampir orgasme. Kupercepat laju penisku di dalam vaginanya. Kubuat agar Aprilia keluar terlebih dahulu. qq online

Aprilia pun meraih orgasmenya yang ketiga. Kubiarkan penisku di dalam vaginanya untuk menambah sensasi baginya, walau aku harus mati-matian menahan laju spermaku agar tidak muntah di dalam. Kemudian, kucabut penisku dan kumasukkan dalam mulutnya. Spermaku ternyata tidak mau keluar. Aprilia pun berinisiatif mengulum penisku.

Tak lama kemudian, spermaku muncrat di dalam mulutnya. Spermaku keluar banyak sekali. Aprilia kaget, namun ia segera menelannya. Kami diam sesaat. “Vin, kamu masih kuat untuk main lagi?” tanyaku nakal.

“Tentu donk..” jawabnya mesra. Aprilia memang memiliki stamina yang kuat. Walaupun tubuhnya telah basah oleh peluh keringat, ia masih belum capai.

Setelah penisku kembali tegang, aku duduk dan Aprilia duduk di atasku. Kumasukkan kembali penisku ke dalam vaginanya. Kali ini sudah tidak sesulit tadi walaupun masih agak rapat. Kugoyangkan pantatnya untuk meraih kenikmatan.

Baca Juga: Aprilia, ABG Mungil Pamer Foto Memek

Kugesek-gesek klistorisnya dengan penisku. Aprilia kembali bergairah menyambutnya. Lalu kucoba menusukkan penisku keras-keras. Rasanya sungguh luar biasa. Aprilia sangat menyukai tusukan itu. Ketika spermaku sudah mengumpul lagi, aku berganti posisi. Aprilia kutidurkan terlentang lalu aku tengkurap di atasnya.

Kugerakkan pantatku naik turun dengan cepat. Namun Aprilia kurang menyukai posisi ini. Kuanjurkan dia untuk tengkurap di atas ranjang dan aku di atasnya. Seperti kura-kura saling menumpang. Kumasukkan penisku ke dalam liang kenikmatannya. Aprilia kembali merasakan rasa puas.

Kugerakkan penisku dengan cepat. Aprilia akhirnya keluar juga untuk yang keempat kalinya. Aku pun mengeluarkan spermaku lagi di kedua belah dadanya. Kami pun tertidur selama beberapa jam. Ketika aku bangun, jam sudah menunjukkan pukul 19:30. Aku pun mencoba bangkit dari ranjang.

Aprilia pun terbangun. Saat itulah Aprilia mengungkapkan perasaannya padaku. Kuterima cintanya dengan tulus. Kami pun berpacaran. Setelah 5 bulan berpacaran, kami pun putus dengan baik-baik. Tapi aku tetap menyukainya. Vin, di mana pun kamu, kalau kau membaca cerita ini. Ingatlah selalu kepadaku!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar